Redesign wajah atau tampilan

rand-ups-logo
redesign logo UPS

Dalam desain, image produk ataupun logo dan sejenisnya sangat berperan penting, karena dari situlah pertama kali konsumen berkomunikasi dengan produk tersebut.

Saya sering mendengar orang mengatakan bahwa desain itu nggak penting, buat apa desain bagus kalau nggak laku!. Kok .. logikanya seperti itu, saya bilang salah satu faktor lakunya produk itu diantaranya desain yang enak dilihat dan cocok dengan produk yang dijual, jangan dikira bahwa tampilan atau desain itu nggak berpengaruh terhadap produk. Saya dengar bahwa ketika kompas me-redesain tampilannya oleh Mario Garcia, mereka menghabiskan biaya beberapa  ‘M’ rupiah. Kalo dipikir selintas, kenapa nggak nyuruh aja tukang gambar yang bagus, dibayar dengan 1 juta rupiah juga kita udah dapat hasil desain yang ‘bagus’ tuh. Kita yang bodoh atau mereka yang pintar ???

Makanya jangan anggap enteng sebuah desain produk, disamping kualiatas produknya sendiri tentunya. Masyarakat udah berubah, pola pikir, pendidikan, pergaulan masyarakat dan informasi sangat mempengaruhi sense of art-nya.

Peranan design Produk di Indonesia masih belum dianggap penting, sehingga banyak produk indonesia kalah bersaing dari produk negara lain yang sudah memanfaatkan desain produk yang baik. Hal itu terlihat dari banyaknya produk yang merupakan hasil duplikat dari produk negara lain.

Ini contoh desain yang berubah sesuai kebutuhan zaman:

a1_homes_before_small
Before
a1_homes_after_small
after

Wyoming Tribune Eagle

Untuk minggu kedua berturut-turut, desain ulang dari Wyoming Tribune Eagle telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam penjualan single-copy, rata-rata lebih dari satu tahun meningkat 15 persen lebih dari setahun. Sebagian besar desain ulang menghasilkan lonjakan dalam minggu pertama mereka, kemudian jatuh ke tingkat pra-desain ulang.

Sumber: www.brasstacksdesign.com/cheyenne_toc.htm

Kompas

kompas lama
before
kompas baru
after

Mungkin kita belum lupa bagaimana wajah harian Kompas berubah drastis pada 2005 lalu. Ukuran kertasnya lebih ramping dari yang sebelumnya berformat sembilan kolom. Walau lebar kertas berkurang, namun desain baru Kompas menjadi lebih lapang dilihat, jenis hurufnya diganti dan lebih besar, warna-warni diperbanyak, foto dan ilustrasi diselipkan, beritanya lebih singkat dan lebih mudah dibaca karena tidak ada lagi “bersambung ke hal…” yang mengharuskan pembaca membolak-balik koran untuk membaca kelanjutan satu berita. Meniru wajah koran-koran negara maju seperti Amerika Serikat atau Inggris.

Untuk mempermak wajahnya, Kompas membayar Garcia Media, perusahaan konsultan desain media di Amerika Serikat.

“Para pengelola media cetak bingung. Sudah lama mereka tidak memerhatikan konsumennya. Mereka sangat jarang memberikan informasi penting melalui foto dan grafis karena mereka sudah lama melupakannya,” kata Mario R Garcia, bos Garcia Media.